Aliansi vaksin internasional Gavi (dalam WHO, 2024) mengumumkan bahwa vaksin rabies bagi manusia yang diperuntukkan bagi upaya pencegahan pascagigitan telah dimasukkan ke daftar vaksin rutin. Gelombang pertama vaksin telah dilakukan sejak pertengahan Juli di negara-negara Asia dan Afrika di mana penduduk marginal seringkali tidak memiliki akses terhadap pencegahan pascagigitan – disebut juga post exposure prophylaxis (PEP). Sebelumnya, pencegahan rabies dilakukan dengan memvaksinasi anjing. Sebanyak 99% kasus rabies ditransmisikan oleh anjing walaupun hewan lainnya seperti kelelawar, rubah, rakun, dan sigung juga terjadi. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan, inhalasi virus penyebab rabies di dalam partikel aerosol, atau konsumsi produk hewani mentah yang mengandung rabies.
September
Genetically modified organism, disingkat GMO, mencakup hewan, tanaman, maupun mikroorganisme yang kode genetiknya sudah dimodifikasi dengan teknologi tertentu. Adapun organisme maupun produknya yang telah mengalami modifikasi genetika disebut produk transgenik. Sejak pertengahan 1990-an, genetika tanaman yang menghasilkan biji-bijian dimodifikasi supaya lebih tahan hama dan toleran terhadap produk-produk kimia pemberantas gulma (herbisida). Alhasil, petani tidak perlu mengeluarkan banyak modal untuk menanam karena tanaman lebih tahan dari serangan hama maupun herbisida saat petani menyemprotkan herbisida untuk membasmi rumput liar di samping tanaman biji-bijian.
Penyakit menular pada dasarnya adalah penyakit yang khas terjadi di daerah tropis. Namun demikian, penyakit tersebut saling menyebar secara global sampai ke Eropa dan Amerika melalui transportasi orang dan barang. Setelah tersebar, mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus dan parasit akan mencari inang untuk hidup dan menyerang sistem kekebalan tubuh individu yang tidak kebal. Hal ini berakibat fatal di mana penyakit akan menular dengan cepat di antara anggota masyarakat sehingga tidak hanya sektor kesehatan saja yang terganggu, tetapi juga produktivitas masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan berkesinambungan dan memengaruhi satu sama lain. Ketiga bidang ilmu tersebut berkolaborasi di dalam one health. Dari sudut pandang one health, kita dapat menarik pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antara manusia, hewan, dan lingkungan seperti berikut:
- Dengan memusnahkan seluruh mikroorganisme patogenik dari lingkungan, akankah manusia bebas dari ancaman pandemi atau sebaliknya?
- Apakah cukup diskusi kesehatan berpusat pada manusia tanpa memperhatikan kesehatan hewan dan lingkungan?
- Ketika membahas one health, apakah kesehatan dan kesejahteraan mikroorganisme dan parasit patogenik ikut diperhatikan?
Pandemi COVID-19 dan wabah Mpox (Monkeypox) telah menunjukkan betapa pentingnya pendekatan holistik dalam menangani penyakit menular. Salah satu pendekatan yang semakin diakui adalah konsep One Health, yang menekankan keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Pendekatan ini menjadi sangat relevan dalam mitigasi pandemi karena banyak penyakit menular yang bersumber dari hewan (zoonosis).